MEDAN – Organisasi Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) menawarkan diri menjadi panitia pelaksana Regional Conference for the State of Ummah, apabila Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah konferensi internasional pada tahun 2026.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM merespon berakhirnya kegiatan konferensi internasional yang berlangsung tiga hari di Kuala Lumpur, sejak 03 sampai dengan 05 Mei 2025/03-07 Zulkaedah 1446 H.
“Kami menawarkan kepada konferensi apabila ditawarkan ke Indonesia, maka Al Washliyah siap menjadi pelaksananya. Bukan tidak mungkin bisa dilaksanakan di Indonesia, maka yang hadir perwakilan umat Islam dunia,” kata Masyhuril Khamis, kemarin di Medan.
Menjadi panitia pelaksana, menurut Ketua Umum PB Al Washliyah ini, meupakan peluang terhadap organisasi Al Washliyah untuk go internasional.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Al Jamâiyatul Washliyah (PB Al Washliyah), Dr. H.Masyhuril Khamis, SH,MM, mendapat kehormatan diundang menghadiri Regional Conference for the State of Ummah 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, namun beliau mewakilkan kepada Dr. Nirwan Syafrin Manurung, Ketua PB Al Washliyah Bidang Tata Kelola organisasi dan Lembaga Kajian Stategis Al Washliyah, yang juga Ketua Dewan Pakar Al Washliyah, dan H. Marjuan, Lc, MA, Ketua Pimpinan Pusat IGDA (Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah).
Hanya beberapa organisasi Islam dari Indonesia yang diundang pada acara ini termasuk PUI, PERSIS, Wahdah Islamiyah, Matlaâul Anwar dan PKS. Organisasi yang terlibat dalam dakwah Islam di lebih dari 50 negara seperti Afghanistan, Tazkistan, Pakistan, Thailand, Laos, Nepal, Bangladesh, United Kingdom, Australia juga turut hadir pada acara tersebut.
Acara ini diorganisir oleh Internasional Institute of Islamic Studies (IAIS), sebuah lembaga think tank semi pemerintah di Malaysia, bekerjasama dengan Justice and Democracy Forum, dan Ittihad âUlama. Acara diresmikan oleh Menteri Kesehatan Malaysia, Datoâ Seri Dzulkefly Ahmad di gedung IAIS. (sir)