MEDAN –Mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah, Medan tidak akan wisuda, apabila tidak bisa membaca Al Qur`an dengan baik, khususnya mahasiswa yang beragama Islam.
“Anak-anak ibu tidak akan kami wisuda pada hari ini, kalau bacaan Al Quran tidak benar, khususnya yang beragama Islam. Mungkin bapak dan ibu tidak disampaikan hal itu. Mereka tidak mungkin diwisuda hari ini, kalau tidak mendapat sertifikat sudah selesai dengan bacaan Al Qur
an. Sudah selesai penataran akhlakul karimahnya yang kami sebut dengan mata kuliah kealwashliyahan. Di sana diajari tentang shibhoh, wijhah dan khittah tentang kepribadian anggota Al Jam`iyatul Washliyah yang orientasinya adalah berkarakter Pancasila, berkarakter muslim yang baik,” ujar Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis SH,MM.

Penegasan itu disampaikan Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM pada acara wisuda sarjana dan magister UMN Al Washliyah ke-54 di kampus UMN Al Washliyah, Jalan Gedung Arca Medan, Sumatera Utara pada hari Senin 26 Agustus 2024/21 Shafar 1446 H.
Turut hadir pada acara ini, Sekjen PB Al Washliyah Dr.H.Amran Arifin, MM,MBA, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho, MM, Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridwan Tanjung, SH, M.Si dan Sekretaris Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, Muhammad Razvi, S.Pd, M.Pd, Ketua BPH UMN Al Washliyah, Dr.KRT Hardi Mulyono dan kalangan civitas akademika. Pada kesempatan ini sebanyak 402 sarjana wisuda dari 8 fakultas.
Menurut Masyhuril Khamis, selain mampu membaca Al Quran para sarjana Al Washliyah harus mampu membaca kondisi zaman. âSelain membaca ayat-ayat Al Quran, para sarjana juga harus mampu membaca ayat-ayat kauniyah,â kata Masyhuril di hadapan wisudawan dan para orangtua.

Sebelumnya orang nomor satu di organisasi Islam Al Washliyah ini menyebutkan bahwa UMN Al Washliyah memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa yang penghafal (tahfidz) Al Qur`an, dengan cara memberikan keringanan untuk membayar uang kuliah.
Sesuai agenda, rombongan PB Al Washliyah akan menghadiri upacara wisuda di Univa Labuhan Batu, Rantau Prapat, Sumatera Utara, atau sekitar 276,9 Km dari kota Medan. (mrl/sir)