JAKARTA – Mahasiswa tidak bisa sarjana di Kampus Al Washliyah, apabila tidak dapat membaca Al Qur`an dengan baik dan benar. Meskipun mahasiswa yang bersangkutan kuliah di fakultas umum.
Hal ini ditegaskan kembali dalam rapat pengurus harian PB Al Washliyah di Jakarta, Jumat 5 Januari 2024 lalu. Rapat awal tahun 2024 ini dipimpin langsung Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM.
Hadir antara lain, Bendahara Umum PB Al Washliyah, Drs.H.Rijal Naibaho MM, Ketua PB Al Washliyah Bidang Hukum dan HAM, Prof Dr.H.Deding Ishak, SH,MH, Ketua PB Al Washliyah Bidang Pendidikan/Ketua Majelis Pendidikan, H.Ridwan Nazar Tanjung, SH,M.Si, Sekretaris PB Al Washliyah Bidang Pendidikan/Sekretaris Majelis Pendidikan, Muhammad Razvi Lubis, S.Sos, M.Pd, Ketua PB Al Washliyah Bidang Kader/Ketua Majelis Kader, Kolonel Purn Drs.H.Muhammad Zaid, MM, Sekretaris PB Al Washliyah Bidang Kader/Kepala Sekretariat PB Al Washliyah, Syamsir Bastian, Ketua PB Al Washliyah Bidang Dakwah/Ketua Majelis Dakwah, H.Anas Abdul Jalil MA, Ketua PB Al Washliyah Bidang Antarlembaga/Ketua Majelis Antarlembaga, Wizdan Fauran Lubis, SE,MM, dan anggota pleno PB Al Washliyah, Drs.H.Rivai Harahap, M.Pd.
Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis, SH,MM menegaskan pengurus perlu mendorong pihak sebelas kampus Al Washliyah (Univa,UMN, STIE Al Washliyah di Sumut, Aceh dan Kalimantan Selatan) untuk memberi stimulus baca Al Quran dan pembinaan Akhlaq kepada mahasiswa dan staf serta dosen. Ketua Umum memberi apresiasi kepada pihak Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Medan, Sumatera Utara yang menunda gelar sarjana kepada mahasiswanya yang tidak bisa membaca Al Quran. Bahkan, orang nomor satu di Al Washliyah ini, juga mendapat laporan bahwa ada dosen fakultas umum di salah satu kampus Al Washliyah, yang tidak dapat membaca Al Qur
an dengan baik.
Ketua Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, H.Ridqan Nazar Tanjung, SH,M.Si didampingi Sekretarisnya, Muhammad Razvi Lubis, S.Sos, M.Pd memaparkan capaian progres program kerja majelis pendidikan tahun 2023 dan rencana tahun 2024, termasuk penyelenggaraan imtihan umumy Al Washliyah tingkat nasional yang akan dibuka secara nasional pada 26 Februari 2024. Ujian ini wajib diikuti murid sekolah/madrasah Al Washliyah. Demikian juga mengenai adanya rencana rapat kerja nasional (Rakernas) bidang pendidikan, progses pembangunan Kampus Al Washliyah Kota Serang, Provinsi Banten dan Kampus Al Washliyah di Jambi.
Khusus penyelenggaraan Imtihan Umumy, Ketua Umum PB Al Washliyah memberi perhatian. Ia berharap agar ujian khusus ini tetap dilanjutkan berskala nasional. Ia menyerahkan teknis pelaksanaan Rakernas atau rakor bidang pendidikan, namanya, tapi menurut dia, hasil rapat itu sangat penting untuk kemajuan dan perkembangan lembaga pendidikan Al Washliyah.
Ketua PB Al Washliyah Bidang Hukum dan HAM, Prof Dr.H.Deding Ishak, SH,MH, yang juga ketua Majelis Hukum dan HAM, menanggapi pernyataan dari Majelis Pendidikan bahwa tidak menemukan aturan pada AD/ART untuk melaksanakan Rakernas Pendidikan. Menurut Deding, selama tidak ada aturan yang dilanggar maka rakernas dimaksud dapat dilaksanakan.
Majelis Pendidikan PB Al Washliyah juga menyajikan capaian program selama tahun 2023, dan program kerja pada tahun 2024 ini. Peserta rapat juga memberi dukungan terhadap majelis ini, menyiapkan rapat pendidikan, memasukan materi pelajaran anti korupsi di sekolah/madrasah, pelajaran turos sebagaimana diamanahkan oleh Dewan Fatwa Al Washliyah. Penyiapkan data pendidikan, data guru, kurikulum diniyah dan sebagainya.(ishak/sir)