SABTU, 30 April 2022 lalu, Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (LKSA) Pengurus Besar (PB) Al Jam’iyatul Washliyah kembali menggelar diskusi tentang warisan ulama Al Washliyah. Fokus diskusi ini adalah gerakan, karya dan gagasan Abdurrahman Sjihab yang merupakan salah seorang pendiri Al Washliyah.
Tujuan diskusi ini adalah untuk kembali mengenalkan figur Abdurrahman Sjihab sebagai pendiri, pemimpin dan ulama terkemuka dalam organisasi Al Washliyah, bahkan menjadi figur penting dan menonjol di pentas lokal (Sumatera Timur) dan juga di level nasional sepanjang era Kolonial dan Orde Lama.
Narasumber yang membahas tema ini adalah Dr. Zaini Dahlan, M.Pd.I. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua LKSA PB Al Washliyah. Saat ini, ia berprofesi sebagai dosen dalam bidang Sejarah Pendidikan Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan dan menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Editor in-Chief Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies, sebuah jurnal akademik bereputasi nasional (SINTA 2).
Kepakaran Dr. Zaini dalam bidang sejarah tidak diragukan lagi mengingat hasil-hasil penelitiannya telah diterbitkan pada jurnal-jurnal bereputasi nasional di Indonesia.
Diskusi ini menegaskan bahwa Abdurrahman Sjihab merupakan figur penting selama era kolonial sampai era pasca kemerdekaan terutama untuk kawasan Sumatera Utara. Ia termasuk pemimpin Muslim berpengaruh di Indonesia kala itu. Ia sukses menjadi pemimpin tidak saja bagi konstituen Al Washliyah mengingat ia cukup lama memimpin organisasi ini, tetapi juga menjadi salah satu pemimpin umat berpengaruh di tingkat nasional mengingat jabatannya sebagai Ketua Madjlis Sjuro DPP Partai Masjumi di Era Orde Lama. Gerakan ulama yang berpaham Ahlussunnah Waljamaah ini menyentuh aspek keagamaan, pendidikan, sosial, dakwah, politik hingga intelektual.
Pikiran-pikiran ulama ini juga dapat ditemukan karya-karyanya baik artikel maupun buku.
Dr. Zaini Dahlan menyimpulkan bahwa (1) perjalanan Abdurrahman Sjihab sebagai tokoh nasional berjalan secara dinamis, (2) meskipun tidak berusia panjang (45 tahun), namun Abdurrahman Sjihab berhasil mengukir tinta emas dimana ia berhasil sebagai figur berpengaruh di kancah politik dan keagamaan di tingkat lokal dan nasional, dan (3) Abdurrahman Sjihab telah memainkan peran yang signifikan dalam peta perpolitikan nasional, dan berhasil menjadi sosok yang religius, pemimpin umat, inisiator dan konseptor sekolah dan madrasah Al Washliyah dan juga pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia pantas dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Diskusi ini juga menghasilkan tiga rekomendasi yang ditujukan kepada organisasi Al Washliyah: (1) Al Washliyah perlu menerbitkan kembali karya-karya Abdurrahman Sjihab, (2) Al Washliyah perlu membuat video dokumenter tentang profil para pendiri Al Washliyah termasuk profil Abdurrahman Sjihab, (3) Al Washliyah perlu mengadakan riset tentang peran Abdurrahman Sjihab dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia, termasuk juga meneliti gagasannya dalam bidang keislaman dan kebangsaan.
Hasil penelitian ini penting dilakukan terutama dalam rangka mengusung Abdurrahman Sjihab sebagai pahlawan nasional.
Selain itu, acara LKSA kali ini juga mendapatkan apresiasi dari salah seorang peneliti nasional yang mengatakan “Masya Allah … semoga upaya untuk mensosialisasikan Al Washliyah dapat terealisasikan dengan baik, karena banyak masyarakat di Indonesia banyak yang belum mengetahui ormas ini, padahal peran dan kontribusinya sangat besar dan signifikan.”
Wizdan Fauran Lubis sebagai Ketua Hubungan Antar Lembaga PB Al Washliyah juga memberikan apresiasi sekaligus berharap program LKSA ini tetap dilanjutkan setelah bulan Ramadan 1443 H., meskipun mulanya program ini hanya diadakan khusus di bulan suci Ramadan saja. Mengkaji warisan ulama Al Washliyah
sangat penting dilakukan terutama bagi generasi muda Al Washliyah agar mereka mengenal biografi dan pemikiran para pendiri dan ulama Al Washliyah.
Ketua LKSA PB Al Washliyah menyambut dan mendukung harapan ini sekaligus berkomitmen bahwa “Ngaji Warisan Ulama Al Washliyah” akan menjadi salah satu program prioritas LKSA PB Al Washliyah periode 2021-2026 dan akan mempublikasikan hasil diskusi yang digelar demi memberikan pencerahan kepada warga Al Washliyah.
Dr. Ja’far (Ketua LKSA PB Al Washliyah dan Dosen Pascasarjana IAIN Lhokseumawe)