FIRMAN ALLAH SWT:[1] “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al Qur`an] pada malam kemuliaan. [2], “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?” [3], “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” [4] ‘Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5], “Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” [QS Al Qadr 1-5].
Saudaraku…
Surat Al Qadr terdiri dari lima ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, artinya turun di Mekkah setelah surat `Abasa.
Pada surat Al Qadr ini diterangkan bahwa awal [permulaan] Al Qur`an diturunkan Allah SWT melalui Malaikat Jibril pada Lailatul Qadr, sekaligus Allah menjelaskan kepada hamba-Nya yang beriman, betapa mulia dan tingginya lailatul qadr.
Lailatul Qadr bermakna malam kemuliaan. Jika dihitung sama dengan seribu bulan. Masya Allah, boleh dikata, sebagian ulama menyebutkan lailatul qadr itu lebih kurang 84 tahun hidup dalam ibadah.
Dengan demikian, menggapai Lailatul Qadr pada Ramadhan ini merupakan tren baik. Di mana-mana disaksikan masjid penuh dengan kegiatan iktikad, tadarus, salat sunnah dan sebagainya. Tidak lain amaliyah itu memburu Lailatul Qadar.
Kapan waktunya? Banyak kalangan ulama menyebutkan bahwa lailatul qadr itu turun pada malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan. Barangsiapa mendapatkan malam kemuliaan ini, Insya Allah hidupnya akan berkah, mulia dan sejahtera.
Karena di saat itu malaikat akan turun ke bumi, akan mendengar doa setiap hamba Allah yang ikhlas, penuh keimanan, lalu segera disampaikan kepada Ilahi Robb, Sang Khaliq, Yang Maha Pemaaf dan Pengampun. Mintalah kepada Robb-Mu, jangan minta kepada siapa-siapa, kecuali kepada Allah SWT.
Tanda-tandanya apa? Berdasar hadits ini berasal dari Ubadah bin Ash Shamit, yang terdapat dalam tafsir Ibnu Katsir
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadr (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,” dan Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya tanda Lailatul Qadr adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR Ahmad).
Mari bersama-sama menggapai Lailatul Qadr, semoga kita termasuk orang yang beruntung di Ramadhan tahun ini.
Nasrumminallohi wa Fathun qorib, wa basysyiril mukminin, wassalamu`alaikum warohmatullohi wabarokatuh.