MEDAN – Madrasah Ibtidaiyah di bawah naungan Yayasan Perguruan Al Washliyah yang terletak di Dusun 3 Hulu, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara [Sumut], kini kondisi bangunannya rusak parah
Saat kru AL WASHLIYAH.ID, Rabu (16/02/2022) siang, meninjau langsung, terlihat plafon hampir semua ruangan bolong. Plafon yang terbuat dari asbes itu dikhawatirkan jatuh dan bisa-bisa menimpa para siswa yang menempuh pendidikan di sana. Tak cuma itu, kursi yang setiap hari diduduki murid madrasah tersebut masih terbuat dari kayu berukuran tebal nan panjang. Begitu juga dengan mejanya yang juga terbuat dari triplek. Sebagian juga terkelupas.
Dinding pembatas antar kelas pun juga demikian. Ada juga dinding pembatas ruangan yang rusak, sehingga proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah sangat tidak nyaman. Kepala Madrasah Al Washliyah, Ustadz Azroi mengatakan rusaknya bangunan gedung dan ruangan di madrasah tersebut sudah lama terjadi. Azroi pun telah melakukan berbagai upaya agar madrasah tersebut dianggap layak sebagai tempat pendidikan. Namun, kata dia, kadang usaha yang dilakukan sekadar melakukan renovasi apa adanya. “Kita minim dana perbaikan sehingga kita pun tak bisa berbuat apa-apa,” imbuhnya.

Azroi pun tak menampik bahwa pembangunan mau pun renovasi gedung madrasah tempatnya mencari nafkah butuh dana. Bahkan, Azroi tak sungkan untuk menerima bantuan dari dermawan atau donator yang ingin menyumbangkan rezekinya ke Madrasah Ibtidaiyah Al Washliyah yang terletak di Dusun 3 Hulu, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang itu. Kalau diharapkan dari kita untuk merenovasi gedung mau pun ruangan di madrasah ini sedikit sulit. Ya, tau sendirilah, berapa gaji yang kami terima per bulan,” tukasnya sembari membahkan ada sekira 20 murid yang menjalani pendidikan di madrasah tersebut.
Ustad Azroi juga berharap agar dermawan meringankan langkah untuk meninjau serta melihat sekolah kami ini. “Sebenarnya pun kita kasihan melihat murid kita belajar tempat dan ruangan yang tak layak seperti ini. Mungkin, dengan nantinya adanya dermawan madrasah kami ini bisa terbangun yang membuat anak-anak lebih nyaman menuntut ilmu,” ujarnya.
Pun demikian, ustadz Azroi juga selama ini mendambakan adanya Rumah Tahfiz di kawasan Dusun 3 Hulu, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang. Sebab, tambahnya, selama ini ada sekira 70 murid yang merupakan anak yatim dan piatu kerap menuntut ilmu Tahfiz kepadanya.
“Saya juga berkeinginan besar untuk mendirikan Rumah Tahfiz di tempat kita ini. Keinginan ini muncul setelah saya melihat banyaknya minat dan bakat para anak-anak yang ingin menimba ilmu Tahfiz,” pungkasnya.
Sejumlah pengurus Al Washliyah di tingkat Pengurus Besar prihatin dengan kondisi bangunan madrasah yang dikelola organisasi ini. Pengurus mengimbau agar warga Al Washliyah di mana pun berada segera mengumpulkan kekuatan dana secara swadaya. Bukan hanya membantu pembangunan fisik lembaga pendidikan Al Washliyah saja, tapi juga hendaknya pada bidang kesejahteraan tenaga pendidik dan kualitas .
“Kalau ada bantuan pemerintah, Alhamdulillah, tapi kita utamakan bantuan dan kepedulian sesama warga, pengurus, anggota, simpatisan dan alumni madrasah,”kata satu Pengurus Harian PB Al Washliyah di Jakarta. “Washliyah bisa kuat bersama umat.” (washliyah.id/sir)