ROKAN HILIR – Madrasah Ibtidaiyah Al Jam`iyatul Washliyah menyelenggarakan peringatan Nabi Besar Muhammad SAW, Jalan Nelayan Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir, Bagansiapi-api, Senin 1 November 2021. Hadir Bupati Rokan HIlir (Rohil) Afrizal Sintong,S.IP beserta Wabup H.Sulaiman,SS,MH, H.Rusli Efendi S.Pdi,SE,M.Si, Pengurus Besar Al Washliyah, Kakankemenag Rohil Drs H.Naini, Camat Bangko H.Rijalul Fikhri,SE, penghulu Bagan Punak Pesisir, Toyib, tokoh Al Washliyah Rohil H.Dahrin dan Ustaz H Jamiludin.
Bupati Afrizal memberi motivasi dan semangat kepada murid Al Washliyah untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Bahkan Bupati menceritakan kisah hidupnya ketika masih sekolah guna memberi motivasi.
Pada kesempatan itu, Bupati menyerahkan bantuan sembako Baznas Rohil secara simbolis kepada perwakilan murid Madrasah Al Jam`iyatul Washliyah.
Devi Jannatul Firdaus,S.PI, menjelaskan bahwa sekolahnya memotivasi anak didik dengan membuat program mendatangkan para tokoh di sekolah. Dengan maksud agar tertanam motivasi pada anak anak untuk menumbuhkan bermacam cita-cita, ada yang ingin menjadi polisi, tentara, dokter, bahkan ada yang ingin menjadi bupati.
âMakanya saya janji ketika itu kepada anak anak didik akan menghadirkan bupati kesekolah ini. Hari ini hadir bupati dan wakil bupati Rokan Hilir di sekolah ini. Mohon kepada bupati untuk memberikan semangat, motivasi kepada anak anak walaupun namanya sekolah di kampung atap sekolahnya bocor, plaponnya rusak tetapi kita tidak perlu putus asa. Kita harus semangat berjuang, harus semangat karena suatu waktu nanti pasti bisa, anak-anak juga bisa menjadi bupati, polisi, tentara dan dokter,âujar Devi.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Baznas Rohil Ustadz H.Baharuddin yang telah memberi bantuan kepada siswa. âTerima kasih kepada ketua Baznas Rohil atas kebaikan hatinya memberikan sembako kepada siswa siswa kita, untuk orang tua siswa kita,âujar Devi.
Sementara itu, Bupati Rokan HIlir (Rohil) Afrizal Sintong,S.IP memotivasi anak didik dengan menceritakan masa kecil dulu yang dididik oleh orangtuanya. Dulu sekolah sambil bekerja. Orangtua melarang menjadi orang pemalas. Bahkan orangtuanya menunjukkan contoh dengan rajin bekerja hingga malam.
âSehingga kami dibawa kemana mana. Dapat kerja bertukang di Duri kami pindah ke Duri, Dapat kerja di Pekanbaru pindah ke Pekanbaru hingga saya sampai ke Jakarta waktu itu,âtuturnya.
Bupati Rokan Hilir ini bahkan menjelaskan dirinya ketika masih SD sudah bisa membuat lemari. Hal ini tentunya belajar dari didikan orang tua sebagai tukang perabot.
âKalau lemari tak rapi dan tak kuat dibuka lagi sama orang tua saya sampai rapi, kuat dan bagus membuat lemari. Saya juga bisa memasang batu dan bisa menjadi tukang membangun rumah,âjelasnya. [***/sir]