“Apa saja yang Rasul berikan kepada kalian, terimalah. Apa saja yang dia larang atas kalian tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sungguh Allah amat keras hukuman-Nya.” [QS. Al Hasyr [59]: 7].
KEDATANGAN bulan Rabiul Awwal selalu disambut dengan berbagai ungkapan penuh rasa syukur, bahagia dan gembira. Juga dapat dijadikan sarana introspeksi diri; sejauh mana kehidupan, ajaran dan pesan-pesan Pemimpin Agung telah menyatu dengan realitas kehidupan kita sehari-hari.
Kecintaan kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, adalah wajib. Akan tetapi kecintaan seorang Muslim kepada Rasul SAW, hendaknya benar-benar dibuktikan dengan kesetiaan kepada beliau dan sekaligus mencintai dan mengamalkan ajaran yang dibawanya.
Maka sudah saatnya bagi umat Islam untuk meningkatkan bentuk perayaan atau peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW tersebut pada pengkajian sirah kehidupan Rasul Saw dan menghayati perjuangan beliau dalam semua aspek kehidupan.
Karena kesetiaan kepada beliau tidak mungkin terlaksana tanpa mengenal dengan baik seluruh aspek kehidupan Rasulullah SAW, serta memahami secara baik dan benar melaksanakan tuntunan ajarannya.
Seperti mengkaji kepribadian beliau sebagai ahli ekonomi, ahli hukum [hakim yang paling adil] ahli strategi perang [panglima perang], ahli tata negara, ahli dalam pendidikan, sebagai politisi yang sangat santun [berakhlak) dan seterusnya.
Demikian pula, kehidupan keluarga beliau, hubungan dengan sesama masyarakat muslim dan non-muslim [memiliki toleransi yang tinggi terhadap non-muslim] yang terkait dengan hal kemanusiaan.
Disamping itu juga Rasulullah SAW, mempunyai karakter yang luar biasa seperti kejujuran, kesederhanaan, kedermawanan, berani, pemaaf, moderat, menepati janji, rendah hati, menghargai orang lain, murah senyum dan lain sebagainya.
Dan sikap beliau terhadap anak-anak, remaja, kaum muda, budak, rakyat jelata [wong cilik], fakir miskin, anak yatim, orang tua, jompo, memuliakan kaum wanita, dan lain sebagainya.
Hal ini sangat jarang kita dengar dibicarakan dan dikupas dalam ceramah-ceramah dan kajian-kajian dalam rangka peringatan maulid Nabi Besar Muhamad SAW.
Dan umat yang besar adalah umat yang dapat selalu mengingat jejak langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW yang membawa ajaran agamanya.
Al-Qur`an menjelaskan: “Sesungguhnya kepribadian dan kehidupan Rasulullah merupakan suri teladan yang terbaik bagi kamu sekalian.” [QS. Al Ahzab: 21].
Selain dari pada itu, kehidupan Rasulullah Saw dapat dicontoh dan direfleksikan setiap pemimpin dalam mengurus rakyatnya, setiap panglima dalam mengatur pasukannya, setiap pegawai dalam melaksanakan tugasnya, setiap guru dalam mengajar dan mendidik siswa nya dan begitu seterusnya.
Tidak kala pentingnya dalam rangka merayakan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw adalah dapat juga ditingkatkan dengan mengadakan aksi sosial kemasyarakatan; seperti meringankan tangan untuk berbagi, membantu fakir miskin, yatim piatu, anak-anak terlantar, para janda, jompo dan lainnya yang membutuhkan.
Juga dapat dilakukan membangun sarana ibadah, sekolah, madrasah, perpustakaan, rumah sakit, klinik dan pusat pelayanan masyarakat umum lainnya.
Sehingga umat Islam dan masyarakat pada umumnya terlepas dari belenggu kemiskinan, keterbelakangan, ketertinggalan dan kebodohan.
Peringatan maulid juga dapat dilaksanakan dengan memberi bantuan produktif kepada mereka yang membutuhkan, atau memberikan beasiswa kepada pelajar muslim yang berprestasi.
Jika kita mau merenungi kenyataan yang ada dihadapan kita; banyak peringatan-peringatan maulid selama ini hanya merupakan acara seremonial belaka yang sepi dari makna yang sebenarnya.
Padahal biasanya peringatan tersebut diselenggarakan dengan anggaran biaya yang tidak sedikit, dan kadang kala terlihat dan terkesan sangat berlebihan.
Akhirnya, semoga pelaksanaan peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW lebih bermakna, bermanfaat, dan berarti. Sehingga umat Islam merealisir dan melaksanakan risalah Nabi Muhammad SAW. Wallahu A’lam.
Aswan Nasution
*Penulis Alumni Al Qismul A’ly, Al Washliyah, Isma’iliyah, Medan, Sumatera Utara.
Pengurus Wilayah Al Washliyah Provinsi Nusa Tenggara Barat [NTB ] Priode: 2019-2024.