DKI Jakarta

pbwashliyah@gmail.com

IndonesianArabicThaiEnglishChinese (Simplified)

Al Washliyah dan Kemerdekaan Indonesia

PENDAHULUAN. Kemerdekaan Indonesia merupakan sebuah anugerah dan kenikmatan luar biasa dari Allah Swt. Kemerdekaan Indonesia juga merupakan buah dari perjuangan seluruh elemen masyarakat Indonesia, baik dari kelompok ulama, pejuang maupun organisasi yang bergerak dalam berbagai corak pergerakan, termasuk organisasi keislaman. Dalam hal ini tidak terkecuali Al Jam’iyatul Washliyah.

Al Jam’iyatul Washliyah, masyhur dikenal dengan Al Washliyah, didirikan pada 30 Nopember 1930 di Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Organisasi ini lahir melalui sebuah
perhimpunan pelajar “Debating Club”, saat kolonial Belanda ingin mengukuhkan kekuasaannya di Indonesia. Al Washliyah merupakan organisasi sosial dan keagamaan
yang tidak hanya bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, namun juga merupakan garda terdepan dalam perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Berbicara tentang kemerdekaan, tentu tidak bisa dipisahkan dari Al Washliyah.Betapa kiprah dan kontribusi Al Washliyah patut diperhitungkan dalam perjuangan
kemerdekaan ini. Oleh karenanya, merupakan kelaziman membincangkan peran Al Washliyah dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Peran Al Washliyah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat tersyiarnya berita bahwa Jepang lumpuh dan tak berdaya akibat dibomnya Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki 9 Agustus 1945, maka kesempatan besar ini dimanfaatkan oleh seluruh pejuang kemerdekaan Indonesia, tanpa terkecuali para anak muda Al Washliyah. Sebut saja Bahrum Djamil, Anas Tanjung, Zainal Abidin Rangkuti, Baginda Marah Said dan tokoh lainnya yang serius berupaya turut serta memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Medan.

Perlu dipahami bahwa perjuangan bangsa Indonesia belum selesai saat Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun justeru lebih berat mempertahankannya, sebagaimana diungkap salah seoroang tokoh pemuda Al Washliyah dalam buku Peringatan Al Djamijatul Washlijah ¼ Abad bahwa “Perjuangan kita bukan bertambah mudah, bukan bertambah senang, tetapi perjuangan kita bertambah hebat dan bertambah berat, berhubung dengan Belanda dan kawannya Inggris
sudah mulai pula mencoba akan menginjak kakinya kembali ke tanah air kita yang telah merdeka ini”.

Oleh sebab itu, untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dibentuklah Laskar Hizbullah, sebuah laskar militer yang bertujuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Yang perlu diketahui adalah Al Washliyah termasuk organisasi Islam yang bergabung ke dalam Laskar Hizbullah tersebut guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Al Washliyah ternyata tidak hanya bergerak dalam jalur militer, namun juga turut mempertahankan kemerdekaan Indonesia lewat jalur non militer.

Setelah Pengurus Besar Al Wasliyah berkirim surat ke Ir. Soekarno sebagai Presiden Indonesia di Jakarta yang intinya “Al Wasliyah turut mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia”, maka seluruh elemen warga Al Wasliyah bermusyawarah pada 27-28 Oktober 1945 membicarakan hal-hal yang terkait dengan upaya-upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dari musyawarah ini dihasilkan bahwa seluruh warga Al Washliyah baik laki maupun perempuan diberi pemahaman bahwa kemerdekaan Indonesia dan berdirinya Republik Indonesia merupakan sebuah kemuliaan bangsa dan tanah air Indonesia.

Saat itu mayoritas penduduk Indonesia terdiri dari umat Islam dengan jumlah 63.000.000 jiwa. Dalam hal ini setiap warga Al Wasliyah ditekankan untuk memberikan dukungan terhadap upaya mempertahankan kemerdekaan dan berkewajiban untuk patuh dan taat terhadap pemimpin dan selalu menunjukkan sifat mulia dan memahami kedudukannya sebagai sebuah bangsa yang merdeka (Sulaiman (ed.), 1955: 128).

Setelah penekanan aspek sikap terhadap urgensi mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Al Washliyah juga menyebarkan ide, gagasan dan pemikiran terkait mempertahankan kemerdekaan Indonesia via majalah-majalah harian, mingguan maupun bulanan.

Sebut saja majalah Medan Islam, di bawah kendali H.M. Arsjad Th. Lubis menyiarkan berita-berita terkait urgensi mempertahankan kemerdekaan. Pemuda Al Washliyah juga tidak kalah dengan menerbitkan majalah Pelopor Pemuda. Secara spesial, majalah ini membangkitkan spirit para pemuda Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dengan terbitnya dua majalah ini menunjukkan bahwa para ulama turut berperan dalam memberikan bukan hanya sekadar fatwa, namun juga motivasi agar ghirah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia semakin berkobar, karena ganjaran bagi yang gugur dalam membela tanah air diganjar dengan syahid.

Di samping itu, zakat infak sedekah juga turut menjadi bagian cara Al Washliyah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebagai bagian dari filosofi organisasi Al
Washliyah melalui Q.S. Ash-Shaf/61: 10-11, bahwa jihad tidak cukup dengan jiwa dan raga, namun harus dibarengi dengan pengorbanan harta. Tujuannya agar para pejuang
dibekali dengan peralatan perang untuk melawan penjajah.

PENUTUP

Al Washliyah merupakan organisasi Islam yang turut menjadi bagian kemerdekaan Indonesia. Berbagai macam cara dilakukan guna mengusir penjajah dari tanah air ini.
Eksistensi Al Washiyah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Oleh karenanya, sesungguhnya pelajaran terdahulu mesti diabadikan dalam hati sanubari setiap warga Al Washliyah. Perjuangan yang tanpa henti, semangat yang terus berkobar, harus tertanam demi keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Nashrun minallâh wa fathun qarîb, wa basysyiril mu’minîn.

Dr. Zaini Dahlan, M.Pd.I.

Wakil Ketua I Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Periode 2021-2026 dan Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

lihat lebih banyak lagi

Ini Cara Beramal Mendikdasmen Bantu Washliyah, Baca Penjelasannya…

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof.Dr.H.Abdul Mu'ti, M.Ed ingin beramal membantu Ormas Islam, termasuk Al Jam'iyatul Washliyah. Ternyata Menteri yang berasal...

Jumat Malam, Mendikdasmen Akan Hadiri Rakernas dan Rapimnas Al Washliyah di Sentul Bogor

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof. Dr.H.Abdul Mu'ti, M.Ed menyatakan kesediaan waktunya menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) dan Rapat Pimpinan...

Bulan Ramadan, Muslimat Al Washliyah – Kowani Berbagi Dengan Perempuan Ojol

JAKARTA - Pimpinan Pusat Muslimat Al Washliyah bersama dengan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) berbagi kasih dengan 100 orang perempuan, yang tergabung dalam Komunitas Perempuan...

Muslimat Washliyah Sultra Bagi Takjil dan Bantuan di TPA Ulumul Qur’an Alolama Kendari

KENDARI-Ketua umum Pimpinan Wilayah Muslimat Al Washliyah Sulawesi Tenggara (Sultra), Rosmiati, S. Ag bersama pengurus lainnya menyerahkan bantuan alat pengajian dan juga berbagi takjil...