“Al Jam’iyatul Washliyah menyusun programnya dalam amal usaha yang nyata-nyata membawa kemaslahatan umat dan negara” (H. Udin Sjamsuddin, Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, 1959-1973)
AL JAM`IYATUL WASHLIYAH, biasa disebut Al Washliyah, merupakan salah satu organisasi Islam moderat dan terbesar di Indonesia. Diresmikan di Medan, 30 November 1930 M./9 Rajab 1349 H., Al Washliyah saat pertama sekali didirikan bertujuan untuk “memajukan, mementingkan dan menambah tersiarnya agama Islam.”
Beberapa waktu lalu, Al Washliyah sukses melaksanakan muktamarnya yang ke-22 di Jakarta, 19-21 Maret 2021. Struktur Pengurus Besar (PB) Al Washliyah, Majelis dan Lembaga otonom juga telah berhasil dibentuk. Satu di antara lembaga otonom yang telah dibentuk adalah Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (Ekonomi, Politik,Sosial dan Budaya) sebagaimana terlihat dalam Surat Keputusan Pengurus Besar Nomor: Kep-024/PB-AW/XXII/VI/2021 tentang Susunan Pengurus Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (Ekonomi, Politik, Sosial dan Budaya) Periode 2021-2026 tanggal 09 Juni 2021 M/28 Syawal 1442 H.
Tidak berapa lama kemudian, pengurus Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (berikutnyadisebut LKSA) mengadakan acara silaturahmi dan orientasi yang diadakan secara virtual pada hari Kamis, 22 Juli 2021. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PB Al Jam’iyatul Washliyah (Dr. KH. Masyhuril Khamis), Wakil Ketua Umum (Dr. H. Ahmad Doli Kurnia), Sekretaris Jenderal (Dr. H. Amran Arifin), Ketua Bidang Hubungan Kelembagaan dan Organisasi Dalam dan Luar Negeri (Wizdan Fauran Lubis, S.E.), serta seluruh pengurus Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah.
Dalam acara tersebut, pengurus LKSA juga mendapatkan arahan, nasihat dan bimbingan dari PB Al Washliyah terkait eksistensi, urgensi dan visi Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah.
Dari acara silaturahmi dan orientasi, pengurus LKSA mendapatkan saran-saran penting dari PB Al Washliyah. Pengurus LKSA, antara lain, diharapkan dapat terus mempertahankan tradisi intelektual Al Washliyah; mendorong dan turut meningkatkan kualitas institusi pendidikan Al Washliyah, terutama dalam bidang riset; turut mempublikasi riset-riset para peneliti Al Washliyah dalam rangka mewarnai khazanah keilmuan di Indonesia; menghimpun dan memberdayakan seluruh peneliti Al Washliyah untuk dapat berkontribusi dalam bidang keilmuan secara nyata; memperkuat peran Al Washliyah di level lokal, nasional, regional dan internasional; aktif mengadakan kegiatan penelitian dan penerbitan mengenai organisasi Al Washliyah dan respons organisasi terhadap masalah-masalah kontemporer yang dihadapi umat, bangsa dan negara; dan menginventarisir hasil-hasil riset mengenai Al Washliyah selama ini.
Pengurus LKSA kemudian mengadakan rapat kerja secara virtual, Minggu, 25 Juli 2021, dalam rangka merespons dan menerjemahkan seluruh arahan, nasihat dan bimbingan PB Al Washliyah di atas. Rapat kerja itu kemudian menghasilkan sejumlah program kerja yang diharapkan dapat memajukan organisasi Al Washliyah terutama dalam bidang riset dan publikasi.
Dalam acara silaturahmi dan orientasi serta rapat kerja di atas, pimpinan LKSA juga menyampaikan enam poin penting terkait visi LKSA periode 2021-2026, yang ternyata memiliki benah merah dengan arahan, nasihat dan bimbingan dari PB Al Washliyah.
Pertama, dalam setiap kegiatannya, LKSA mengusung prinsip revitalisasi, digitalisasi dan internasionalisasi.
Kedua, LKSA akan mengadakan kegiatan-kegiatan akademik sebagai respons terhadap masalah-masalah internal organisasi maupun masalah-masalah eksternal organisasi
khususnya masalah yang dihadapi umat, bangsa dan negara terutama dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Ketiga, LKSA memiliki komitmen untuk secara aktif mengadakan kegiatan akademik dengan corak mingguan, bulanan, enam bulanan dan tahunan, dan setiap kegiatan harus memiliki produk berbentuk artikel dan buku yang diterbitkan secara online maupun cetak agar dapat dibaca publik, khususnya warga Al Washliyah.
Keempat, LKSA akan menjunjung tinggi prinsip dan etika akademik agar kegiatan yang diadakan dapat dipertanggungjawabkan secara moral maupun religius.
Kelima, LKSA ingin dan akan menghasilkan kajian-kajian akademis berbasis riset yang diterbitkan untuk kemudian menjadi salah satu dasar dalam pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi.
Satu hal terpenting juga bahwa dalam melaksanakan programnya, pengurus LKSA akan memberdayakan seluruh potensi umat, bangsa dan negara, khususnya seluruh elemen dalam
organisasi Al Washliyah. LKSA juga akan menampilkan ragam inovasi baru dan unik agar kegiatan yang diadakan sama sekali baru, belum pernah dilakukan dan tidak tumpang tindih dengan wewenang dan program kerja Dewan Fatwa, Dewan Pertimbangan, Majelis, Lembaga otonom lain dan organisasi bagian Al Washliyah, sehingga kegiatan LKSA akan benar-benar memberikan manfaat bagi Al Washliyah, umat, bangsa dan negara.
Rapat kerja LKSA beberapa waktu lalu menghasilkan program-program berikut ini:
- Menerbitkan buku “Menuju 1 Abad Al Washliyah,”
- Menerbitkan buku katalog riset-riset Kealwashliyahan,
- Menerbitkan artikel-artikel ilmiah secara online setiap hari Jum’at,
- Mengadakan dialog bulanan terkait Al Washliyah Studies (membedah buku-buku Kealwashliyahan dan ngaji karya-karya ulama Al Washliyah) serta kajian terhadap masalah-masalah kontemporer,
- Mengadakan pelatihan riset dan publikasi akademik,
- Mengadakan International Conference on Al Washliyah Studies setiap akhir tahun,
- Mendirikan dan mengelola jurnal bereputasi yang diberi nama Journal of Al Washliyah Studies.
Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah periode 2021-2026, meresapi pernyataan H. Udin Sjamsuddin di atas, ingin terus berdedikasi dan memberikan kemaslahatan kepada umat, bangsa dan negara, terutama dalam bidang riset dan publikasi. Nashrun minallâh wa fathun qarîb, wa basysyiril mu’minîn.
Dr. Ja’far, M.A.
Ketua Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Periode 2021-2026)