Allah SWT berfirman
ÙÙÙÙĜ§ ĜŞÙÙÙÙÙÙÙĜ§ ÙÙÙ Ĝ§Ĝ¨ÙĜŞÙĜşÙĜ§Û¤ĜĦÙ Ĝ§ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÛ Ĝ§ÙÙÙ ĜŞÙÙÙÙÙÙÙÙÙĜ§ ĜŞÙĜ£ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙĜ§ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙĜ£ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙĜ§ ĜŞÙĜ£ÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÛ ÙÙĜŞÙĜħÙĜĴÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ĝ§ÙÙÙÙ°ÙÙ Ù ÙĜ§ ÙÙĜ§ ÙÙĜħÙĜĴÙÙÙÙÙÛ ÙÙÙÙĜ§ÙÙ Ĝ§ÙÙÙÙ°ÙÙ ĜıÙÙÙÙÙÙ ÙĜ§ ĜÙÙÙÙÙÙ ÙĜ§
Janganlah kamu merasa lemah dalam mengejar kaum itu (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan sebagaimana yang kamu rasakan. (Bahkan) kamu dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (QS. An-Nisa, ayat 104)
Al-Qur’an adalah rujukan kita, panduan dakwah kita, penuntun hidup kita. Banyak ibrah yang dapat kita selami, banyak makna yang dapat kita tadaburi.
Begitu pula dalam dakwah kita. Ayat-ayat Allah senantiasa menjadi inspirasi dan energi yang kuat untuk menjadi bekal dalam dakwah kita.
Salah satu ayat yang dapat kita tadabur di dalam Al-Qur’an tentang modalitas perjuangan dakwah kita hingga terus membara, menyemangati langkah-langkah kita. Ada 4 (empat) modalitas perjuangan dakwah kita yang Allah firmankan di dalam surah Annisa, ayat 104, yaitu:
- Modalitas utama yang harus kita miliki, adalah kekuatan hati, kekuatan spiritual, kekuatan jiwa, kekuatan semangat, kekuatan persaudaraan, kekuatan kejamaahan. Adapun kekuatan material, kekuatan sarana, dan lainnya senantiasa akan mengikuti jika hati kita bersatu (ta’liful qulub)
- Target dakwah kita mengejar musuh-musuh Allah hingga kita memenangkannya secara komprehensif, Li i’laa kalimatillah. Menang secara ideologis, politik, sosial, pendidikan, ekonomi, dan lainnya. Hingga Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam.
- Memahami tabi’at dakwah dan siap menjalaninya. Tiga tabi’at dakwah yang harus kita lalui: 1) Thulut-Thoriq (jalannya panjang), 2) Tsiqolul Aba (beratnya beban), 3) Katsrotul Uqubat (banyaknya ujian).
- Keyakinan akan harapan di sisi Allah. Harapan yang tidak dimiliki dan tidak akan didapati oleh musuh-musuh dakwah. Adanya keridhoan Allah dan balasan syurga-Nya kelak di akhirat.
Semoga Allah menguatkan hati kita semua, hingga kita bersatu padu “tidak terpecah belah”, lalu Allah sampaikan cita-cita dakwah kita, dan di yaumil akhir nanti Allah masukan kita semua ke ayurga-Nya yang penuh kenikmatan balasan-Nya.
Aamiin.*
Dr. H. Syamsuddin Harun, M.Pd.
Ketua PD Al-Washliyah Kota Bogor, Jawa Barat.