Innalillahi Waiina Ilaihi Rojiun. Kabar duka kembali menyelimuti jajaran organisasi Al Jamiyatul Washliyah [Al Washliyah], Dr.H.Almihan,SH,MM telah wafat dalam usia 60 tahun pada hari Senin 12 Desember 2022/18 Jumadil Awal 1444 H di Lubuk Pakam, Sumatera Utara.
Kabar tersiar di whatsaap grup, membuat saya kaget dan sempat bertanya-tanya atas kebenaran berita duka itu. Setelah dimunculkan foto almarhum saat mengenakan baju kebesaran hakim, barulah sadar bahwa beliau ada sahabat saya, Almihan. Meski jarak kami selama ini berjauhan antar pulau, dan komunikasi sempat putus kontak puluhan tahun, namun belakangan almarhum komunikasi telepon, sekadar diskusi, terkait kemajuan organisasi, apalagi dia tahu bahwa saya kembali aktif di jajaran Pengurus Besar Al Washliyah, khususnya menangani bidang kekaderan.
Sosok almarhum semasa hidup sangat ceria.Tegur sapa dan candanya kepada sesama rekan, sulit untuk dilupakan. Sewaktu kuliah di IAIN Sumatera Utara tahun 1981 lalu, beliau ini temasuk aktivis organisasi Himpunan Mahasiswa Al Washliyah [HIMMAH] Komisariat Fakultas Syariah IAIN-Sumut [Kini UIN]. Meski beda fakultas, namun sesama kader pasti sering ketemu di area kampus, Jalan Sutomo Medan, maupun di kegiatan latihan [trainning] kader HIMMAH yang diselengarakan oleh berbagai komisariat/pimpinan cabang di kota Medan.
Tahun 1986 kami berpisah. Saya terbawa arus dengan hijrahnya PB Al Washliyah ke Jakarta, bersama sahabat Haidil A Hadi [alm], Gunawan Tarigan, Ahmad Fadly. Almarhum Almihan terus melanjutkan kuliah dan karirnya di Kota Medan. Belakangan saya dapat kabar bahwa beliau menjadi hakim di Mahkamah Syariah di Banda Aceh dan pindah tugas ke pengadilan agama Lubuk Pakam, Sumatera Utara pada November 2022 lalu, bergabung dan bersamaan dengan sahabat Dr.Nur Jumat. Keduanya adalah kader Himmah.
Allah SWT sayang kepada beliau, dan penugasan di Lubuk Pakam, ternyata menjadi tempat terakhirnya mengabdi di dunia fana ini. Sekarang beliau telah tiada, meninggalkan semua keluarga, sahabat dan rekan kerjanya. Sahabat Almihan telah menghadap Ilahi Robbi pada Senin pagi ini.
Saya masih ingat beberapa pesan yang almarhum, terutama upaya memperbaiki pola dan sistem penyelenggaraan kaderisasi Al Washliyah. Meski dia tidak terlalu aktif dalam organisasi Himmah, namun di waktu luangnya dia menyempatkan diri menjadi narasumber Latihan Kader Instruktur [LKI] Himmah, terakhir dilaksanakan di Rantau Prapat, Sumatera Utara. Banyak hal yang dapat saya catat dalam diskusi telepon dengan sahabat Almihan.
Almarhum ini satu letting dengan saya, Gunawan Tarigan, Dr.H.Masyhuril Khamis,SH,MM [Ketua Umum PB Al Washliyah], Drs.H.Rijal Naibaho MM [Bendahara Umum PB Al Washliyah], Drs.Haris Sambas [Wakil Ketua Majelis Kader], Abu Hasan Maturidi, Haidil A Hadi [alm], Ahmad Fadli dll. Bahkan pernah terbesit di hati saya untuk mengusulkan nama beliau menjadi Ketua Mahkamah Organisasi [MO] PB Al Washliyah, pengganti almarhum Drs.H.Mulkan Nasution.
Sahabat, ide dan usul serta saranmu sudah kami akomodir. sebagian besar telah tertuang dalam buku induk kader Al Washliyah, yang diterbitkan oleh Majelis Kader PB Al Washliyah tahun 2022 di bawah komando Kolonel Caj [Purn] Drs.H.Muhammad Zaid, MM.
Syukur Walhamdulillah, Al Washliyah kini telah memiliki buku induk kader Al Washliyah yang akan berlaku secara nasional. Gagasan mu menjadikan seorang kader memiliki hak dan kewajiban terhadap Al Washliyah sesuai amanat AD/ART. Setiap pimpinan lembaga pendidikan dan perguruan tinggi, panti asuhan Al Washliyah harus bertanggungjawab atas pembinaan dan kelanjutan kader Ikatan Pelajar Al Wasliyah [IPA] dan Himpunan Mahasiswa Al Washliyah [Himmah] di lingkungan masing-masing.
Kami kehilangan sosok dan penggagas ide-ide cemerlang. Senyumlah sahabat ku, moga amal ibadah dan bakti mu untuk kemajuan Al Washliyah akan menambah amaliyah dan diterima Allah SWT. [syamsir]