DKI Jakarta

pbwashliyah@gmail.com

IndonesianArabicThaiEnglishChinese (Simplified)

LKSA Kaji Politik Al Washliyah di Era Orde Lama dan Orde Baru

AHAD, 7 Agustus 2022, pukul 09.00 – 12.30 WIB lalu, Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah [LKSA] PB Al Washliyah menggelar diskusi tentang “Politik Al Washliyah di Era Orde Lama dan Orde Baru.”

Kegiatan diskusi ini merupakan wujud dari pelaksanaan program LKSA yang berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial dan budaya. Sejak bulan Juni 2021 sampai Desember 2022, LKSA PB Al Washliyah melalui Awsat Forum masih memfokuskan diskusinya pada tinjauan historis terhadap peran Al Washliyah dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Kajian seperti ini dinilai penting dilakukan terutama untuk memberikan landasan historis, ideologis dan etis bagi kajian-kajian yang akan diadakan LKSA ke depannya terkait respons Al Washliyah terhadap isu-isu strategis pada era kontemporer khususnya dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Di masa mendatang, LKSA akan menggelar serangkaian diskusi untuk merespons isu-isu strategis kontemporer yang dihadapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan perspektif sejarah, ideologi dan moral Al Washliyah.

Kegiatan kali ini merupakan kelanjutan dari diskusi sebelumnya yang diadakan pada tanggal 13 Maret 2022 dengan tema “Al Washliyah di Era Kolonial.” Narasumber yang tampil saat itu adalah Prof. Dr. Hasan Asari, M.A. Ke depan, diskusi juga akan dilanjutkan dengan mengusung dua tema: (1) Politik Al Washliyah Era Reformasi; dan (2) Masa Depan Al Washliyah Dalam Aspek Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, dan akan diadakan pada hari Minggu, 14 Agustus 2022. Untuk kajian kali ini, LKSA
mengundang Dr. Ismed Batubara (dosen UMN Al Washliyah) untuk membahas “Politik Al Washliyah Era Orde Lama,” dan Dr. Ja’far (dosen IAIN Lhokseumawe) untuk mengulas “Politik Al Washliyah Era Orde Baru.”

Keduanya juga telah menyajikan materi yang segera akan dipublikasikan oleh LKSA PB Al Washliyah. Diskusi ini dibuka secara resmi oleh Wizdan Fauran Lubis, S.E. mewakili Ketua Umum PB Al Washliyah, dipandu oleh Zuhri Arif Sihombing, M.H. (dosen UNIVA Medan) dan dihadiri oleh para kader Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) se-Kota Medan.

Kesimpulan terpenting diskusi ini adalah bahwa ulama yang mendirikan dan mengembangkan Al Washliyah, terutama Ustaz M. Arsjad Th. Lubis dan Ustaz Nukman Sulaiman, menilai bahwa politik merupakan bidang yang amat penting dan harus mendapatkan perhatian yang istimewa. Islam juga meliputi soal-soal politik, dan salah satu tujuan Islam adalah memegang kekuasaan dalam pemerintahan (politik). Banyak tokoh utama Al Washliyah terjun dalam bidang politik praktis misalnya Ismail Banda, Abdurrahman Sjihab, M. Arsjad Th. Lubis, Adnan Lubis, Yusuf Ahmad Lubis, Adnan Nur Lubis, Muhammad Ali Hanafiah Lubis dan Bahrum Jamil.

Kegiatan diskusi ini diadakan terutama didasari oleh ketiadaan kajian komprehensif tentang sejarah dan konsep politik Al Washliyah. Beberapa buku dan artikel memang telah memuat sejarah ringkas politik Al Washliyah. Tetapi, keterbatasan data membuat para penulisnya hanya mampu menampilkan gambaran umum tentang sejarah dan konsep politik Al Washliyah. Studi tentang politik Al Washliyah masih menjadi lahan penelitian yang menarik dan menjanjikan.

Karena itu juga, LKSA PB Al Washliyah juga ingin mengambil peran untuk menerbitkan buku tentang politik Al Washliyah di Indonesia. Demi menghasilkan buku yang bermutu, LKSA mengundang para pakar yang dinilai mampu memberikan gambaran utuh tentang politik Al Washliyah di Indonesia, dan paper yang mereka tulis dan presentasikan akan dikompilasi menjadi sebuah buku. Ada dua buku yang akan diterbitkan, yakni “Al Jam’iyatul Washliyah: Ulama, Politik dan Resiliensi” dan “Ijtihad Politik Al Washliyah.” Demi mempermudah akses, buku itu akan diterbitkan secara online agar pengurus, kader dan anggota Al Washliyah di seluruh Indonesia, termasuk mereka yang berdomisili di luar negeri, dapat membacanya di android masing-masing.

Ini merupakan realisasi dari prinsip program LKSA yakni revitalisasi dan digitalisasi, selain juga internasionalisasi. Tentu saja, kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi pedoman, atau setidaknya sebagai sumber informasi dan inspirasi, bagi para pengurus, kader dan anggota Al Washliyah dalam bidang politik baik politik kebangsaan maupun politik praktis.

Dr. Ja’far, M.A.

  • Dosen Pascasarjana IAIN Lhokseumawe, Aceh
  • Ketua LKSA PB Al Washliyah)

lihat lebih banyak lagi

Insya Allah, STIE Al Washliyah Sibolga Berubah Menjadi Institut Bisnis dan Teknologi

JAKARTA - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Washliyah Sibolga, Sumatera Utara, Insya Allah berubah menjadi Institut Bisnis dan Teknologi Al Washliyah, dalam Waktu dekat...

PW GPA Sultra Gelar Turnamen Diikuti 32 Tim Sepakbola, Iksan: Ini Ajang Pembinaan

KENDARI - Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Al-Washliyah (PW GPA) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar turnamen sepakbola yang berlangsung dari tanggal 8 September hingga 27...

Washliyah Kabupaten Cirebon Gelar Rakerda: Fokus Penguatan Identitas dan Program Kerja

KUNINGAN - Organisasi Masyarakat Islam Al Washliyah Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada Sabtu, 31 Agustus 2024, di...

Kemah Nasional Pramuka Al Washliyah di Buperta Cibubur 8,9 dan 10 November 2024

JAKARTA - Kemah Nasional (Kemnas) Pramuka Al Washliyah tahun 2024 akan diselenggarakan di Kempa 2 Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Insya Allah pada tanggal 8,9...