JAKARTA – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan Idul Adha 1443 Hijriyah jatuh pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022, atau 10 Zulhijjah 1443 H. Dengan demikian Wukuf di Arafah tepat pada hari Jumat 8 Juli 2022.
Sementara itu, rombongan delegasi Amirul Hajj 1443 H telah bertolak ke tanahgh suci, kemarin. Di antara rombongan itu terdapat, Ketua umum PB Al Washliyah, Dr.H.Masyhuril Khamis SH,MM, yang menjadi anggota delegasi bersama sejumlah pimpinan Ormas Islam lainnya. Delegasi ini Insya Allah, turut menunaikan ibadah wukuf di Arafah bersama jutaan jemaah haji dari berbagai negara.
Pada bulan Dzulhijjah yang dimulai tahun ini pada 30 Juni. Proses ibadah haji pada tahun ini akan dimulai pada hari ke 7 Dzulhijjah (6 Juli 2022), dan berakhir pada hari ke 11 (10 Juli 2022). Hari Arafah jatuh pada tanggal 9 Dul Hijjah (8 Juli).
âTenda jemaah di Arafah, serta akomodasi di Mina dan Muzdalifah, telah diperiksa dan sepenuhnya disiapkan untuk menerima tamu-tamu Allah untuk haji,â kata pihak berwenang dilansir dari Arab News, Kamis (30/6/2022)
Pada 4 Juni, Arab Saudi menyambut jamaah haji asing pertama yang tiba di negara itu setelah penangguhan selama dua tahun lamanya akibat pandemi Covid-19 pada awal 2020.
Sementara itu, secara terpisah pemerintah Indonesia menetapkan 1 Dzulhijah 1443 Hijriyah bertepatan pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan ditetapkannya awal Dzulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha 1443 H bertepatan pada Ahad, 10 Juli 2022.
“Sidang isbat telah mengambil kesepakatan bahwa 1 Dzulhijah tahun 1443 Hijriyah ditetapkan jatuh pada Jumat 1 Juli 2022,” tutur Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi usai memimpin Sidang Isbat (Penetapan) Awal Zulhijah, di Jakarta, Rabu (29/6/2022). “Dengan demikian Hari Raya Idul Adha 1443 H bertepatan pada 10 Juli 2022,” imbuh Wamenag.
Dia menjelaskan, keputusan itu didasarkan dari pantauan hilal di 86 titik seluruh wilayah Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan rapat sidang isbat. Menurutnya, proses pengamatan hilal ini menjadi pertimbangan penting dalam sidang isbat.
“Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal,” jelasnya.
(****/sir)