DKI Jakarta

pbwashliyah@gmail.com

IndonesianArabicThaiEnglishChinese (Simplified)

LKSA Ngaji Karya Yusuf Ahmad Lubis

SABTU, 23 April 2022, Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (LKSA) Pengurus Besar (PB) Al Jam’iyatul Washliyah kembali menggelar program “Ngaji Warisan Ulama Al Washliyah.” Kali ini, LKSA mengangkat tema “Gerakan, Karya dan Gagasan Yusuf Ahmad Lubis”.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dr. Sakti Ritonga, M.Pd., seorang pakar studi antropologi, khususnya mengenai etnis Batak Toba, Ketua Program Studi Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan dan Wakil Ketua LKSA PB Al Jam’iyatul Washliyah.

Diskusi kali ini dipimpin oleh Fatimah Ibrahim, M.H., seorang kader perempuan terbaik di lingkungan organisasi Al Washliyah, khususnya Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA). Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama UIN Sumatera Utara Medan, serta para dosen, peneliti, kader dan pengurus Al Washliyah.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan biografi dan pemikiran Yusuf Ahmad Lubis sebagai salah seorang pendiri Al Washliyah.

Figur Yusuf Ahmad Lubis relatif masih kurang populer dalam organisasi Al Washliyah. Padahal ia termasuk tokoh sentral dalam proses awal pendirian Al Washliyah dan ulama yang paling produktif dalam menghasilkan gagasan-gagasan penting sebagaimana terkandung dalam lebih dari 55 karyanya yang agung terutama dalam bidang ilmu-ilmu keislaman meliputi tafsir, hadis, akidah, fikih, sejarah, akhlak dan tasawuf, filsafat, dan perbandingan agama.

Di akhir-akhir hidupnya, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Fatwa, Penasehat dan Pertimbangan Al Jam’iyatul Washliyah hasil muktamar Al Washliyah ke-15 di Pekanbaru, 25-27 September 1978.

Dalam menguak gerakan, karya dan gagasan Yusuf Ahmad Lubis (1912-1980), Dr. Sakti merujuk sumber-sumber utama dan terpenting. Di antaranya adalah sebuah buku yang ditulis langsung oleh ulama yang dibahas yakni buku yang berjudul “Kedudukan Buruh/Karyawan dalam Islam”.

Buku ini diterbitkan di Medan oleh penerbit Budi Pekerti pada tahun 1968. Perihal gerakan dan karya ulama ini, Dr. Sakti merujuk sebuah buku yang berasal dari disertasi dan diterbitkan oleh Penerbit Universiti Malaya, Malaysia, mahakarya dari Dr. Khairuddin Said yang berjudul “Pemikiran Islah Yusuf Ahmad Lubis.”

Keberadaan buku terakhir ini menunjukkan bahwa Yusuf Ahmad Lubis telah menarik minat peneliti dari negeri jiran, dan diangkat sebagai tema sebuah disertasi pada salah satu universitas ternama di Malaysia. Sejauh ini belum ada peneliti internal Al Washliyah yang telah menghasilkan buku yang secara khusus menampilkan biografi dan pemikiran sang ulama.

Dari uraian yang disampaikan oleh narasumber, dapat disimpulkan tiga hal. Pertama, meskipun Yusuf Ahmad Lubis hanya belajar ilmu agama Islam di Sumatera Timur dan sempat pergi haji ke Makkah semasa belia, ia mampu menguasai ilmu-ilmu keislaman secara mahir berkat bimbingan Syekh Hasan Ma’sum dan kemudian menjadi ulama yang karya-karyanya tersebar di Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Kedua, Yusuf Ahmad Lubis, meskipun piawai dalam menelaah dan menjelaskan secara mahir doktrin agama Islam, ia tidak pasif terhadap kehidupan sosial, politik dan intelektual-keagamaan. Itulah mengapa ia terlibat dalam mendirikan Al Washliyah, terjun ke dunia politik praktis dengan menjadi politisi Partai Masjumi, mendakwahkan agama Islam kepada kaum Muslim dan mensyiarkan Islam ke daerah-daerah minoritas Muslim termasuk berdialog dengan pemuka agama Kristen, dan mengawal akidah umat terutama menentang keberadaan tarekat yang dinilai sesat dan menyesatkan.

Ketiga, Yusuf Ahmad Lubis memiliki pikiran-pikiran brilian yang dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi kader dan pengurus Al Washliyah bahkan ide-idenya layak menjadi ideologi pergerakan Al Washliyah di era kontemporer. Temuan Khairuddin Said, peneliti asal Malaysia, menunjukkan bahwa Yusuf Ahmad Lubis memiliki ide-ide dan mengadakan gerakan pembaharuan yang tentunya layak menjadi inspirasi dan pedoman perjuangan para kader dan pengurus Al Washliyah saat ini.

Dalam diskusi, para peserta Awsat Forum sepakat tentang urgensi penulisan biografi para pendiri Al Washliyah terutama mereka yang kurang populer seperti figur Yusuf Ahmad Lubis.

Tujuannya agar generasi penerus Al Washliyah dapat memetik teladan dan meraup inspirasi dari kehidupan intelektual dan spiritual mereka. Selain itu, para peserta juga sepakat tentang urgensi kegiatan meneliti dan menuliskan pokok-pokok pikiran para pendiri Al Washliyah dan menemukan varian-varian pemikiran para pendiri Al Washliyah dalam berbagai bidang kehidupan terutama perbedaan pikiran Yusuf Ahmad Lubis dan M. Arsjad Th. Lubis.

Tidak hanya itu, upaya membumikan pokok-pokok pemikiran para pendiri Al Washliyah dalam kehidupan organisasi, beragama, berbangsa dan bernegara juga harus menjadi agenda mendesak organisasi.

Di sini, pemikiran keagamaan dan kebangsaan yang terkandung dalam karya-karya mereka perlu menjadi ideologi pergerakan Al Washliyah dan paradigma berpikir para kader dan pengurus Al Washliyah terutama dalam merespons isu-isu aktual dan strategis yang dihadapi oleh umat, bangsa dan negara di pentas lokal, nasional, regional dan internasional.

Dr. Ja’far (Ketua LKSA PB Al Washliyah & Dosen Pascasarjana IAIN Lhokseumawe)

lihat lebih banyak lagi

Insya Allah, STIE Al Washliyah Sibolga Berubah Menjadi Institut Bisnis dan Teknologi

JAKARTA - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Washliyah Sibolga, Sumatera Utara, Insya Allah berubah menjadi Institut Bisnis dan Teknologi Al Washliyah, dalam Waktu dekat...

PW GPA Sultra Gelar Turnamen Diikuti 32 Tim Sepakbola, Iksan: Ini Ajang Pembinaan

KENDARI - Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Al-Washliyah (PW GPA) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar turnamen sepakbola yang berlangsung dari tanggal 8 September hingga 27...

Washliyah Kabupaten Cirebon Gelar Rakerda: Fokus Penguatan Identitas dan Program Kerja

KUNINGAN - Organisasi Masyarakat Islam Al Washliyah Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada Sabtu, 31 Agustus 2024, di...

Kemah Nasional Pramuka Al Washliyah di Buperta Cibubur 8,9 dan 10 November 2024

JAKARTA - Kemah Nasional (Kemnas) Pramuka Al Washliyah tahun 2024 akan diselenggarakan di Kempa 2 Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Insya Allah pada tanggal 8,9...