30 NOVEMBER 2021, genap sudah usia ormas Islam terbesar di Sumatera Utara yaitu Al Washliyah berusia 91 tahun. 91 tahun sudah ormas Islam ini membersamai perjuangan republik Indonesia. Hampir satu abad juga Al Washliyah menjadi pilar penting dalam membangun peradaban penddikan di Indonesia.Â
Ratusan lembaga pendidikan dimulai dari tingkat dasar, menengah, hingga tingkat universitas telah mewanai dunia pendidikan nusantara. Sudah banyak juga tokoh-tokoh Al Washliyah yang menjadi ulama besar di Republik ini.
Tentunya di usia yang sangat matang ini Al Washliyah dihadapkan beberapa tantangan yang semakin besar. Era globalisasi serta digital 4.0 rupanya membuat banak dinamika terhadap ormas-ormas islam di Indonesia tak terkecuali Al Washliyah.
Tema HUT Al Washliah kali ini adalah ” meneguhkan peran Al Washliah sebagai peekat persatuan dan kesatuan bangsa’. Tema besar ini tentu menjadi renungan bersama bagi seluruh kader-kader Al Washliyah seluruh Indonesia.
Al Washliah sebagai rumah besar setidaknya mmiliki 3 tantangan utama untuk menjawab poblematika psatuan dan kesatuan bangsa yang belakangan ini seperti mendapatkan permasalahan diantara satu golongan masyrakat dengan yang lainnya.
- Al Washliyah mesti meneguhkan sikap sebagai “Washl” di mata Umat Islam
Nama Al Washliah sendiri diambil dari kata dasar “washl” yang artinya menghubungkan antara satu dengan yang lainnya. Hari ini sikap menghubungkan di Al Washliyah sepertinya mulai tergerus oleh zaman.
Al Washliyah sejatinya menjadi motor penyatuan di tengah bangsa hari ini seperti hilang dari peredaran dikarenakan banyak kader yang lebih mementingkan kepentingan sesaat pribadi atau golongannya saja. sudah seharusnya Washliyah dikembalikan kepada khitah nya yaitu berdakwah di jalan ALLAH swt.
Ke depannya Al Wasliyah tidak boleh lagi dijadikan onum-oknum tertentu hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi atau golongannya. kemunduran Al Washliah sendiri ditengarai terjadi karena egosentris oknum-oknum tersebut yang menjadikan washliyah hanya sebagai “Kapal Politik disaat menatap momentum kontestasi politik lima tahunan.
Ketika momen pemilu sudah dekat, banyak kader-kader berbondong-bondong mengaku sebagai kader Washliyah agar mendapatkan simpatisan dari warga Al Jam’iatul Washliyah. Sehingga nilai-nilai tersebut sangat bertolak belakang dari shibghoh Al Washliyah yang dipejuangkan oleh tokoh pendiri Al Washliyah.
Dengan begitu bukan berarti kader Washliah tidak boleh berpolitik, Sangat boleh! namun ingat setiap kader yang ingin berkontestasi haruslah mengingat pola siasah Alm. Tuan Syekh Tuan Arsyad Thalib Lubis ang sangat elegan memainkan peran politik nya.
Karena sejatinya, Warga Washliyahtidak meminta kita sebagai generasi pelanjut risalah tokoh Al Washliyah menjadi politikus saja, melainkan banyak bidang-bidang keumatan lainnya ang justru dilewatkan oleh kita para kader Al Washliyah.
Warga Washliyah dan masyarakat umum hanya ingin ada ormas islam ang menjadi penyejuk persatuan hari ini, kader-kader Washliyah harus turun langsung ke akar rumput untuk menyelesaikan permasalahan umat.
Sudah sepantasnya kita kembalikan Washliyah sebagai ormas milik rakyat, bukan milik Pejabat. Kita kembalikan Pimpinan Al Washliah itu kepada ulama-ulama kita yang sudah tentu tidak ada kepentingan politik praktisnya.
Akan sangat berat jikalau ormas ini dipimpin oleh politisi atau pejabat negara yang memiliki dinamika politik yang besar dalam karirnya. sehingga sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap dakwah-dakwah Al Washliyah. Catatan kuncinya adalah ” Washliah itu warisan ulama yang diniatkan untuk menghadirkan Ulama-ulama pemersatu umat dan bangsa”âĤ
- Ekspansi Membangun NegeriÂ
Selama ini Al Washliyah dikenal mayoritas orang hanya di Sumatera Utara dan Pulau Sumatera. Usia 91 tahun tentunya sudah menjadi motivasi bagi ormas Islam yang sangat besar ini untuk menyebar ke penjuru negeri guna menebarkan dakwah rahmatan lil alamin Al Washliyah.
Tidak mudah memang, namun jika seluruh kader Washliyah memiliki niat dan tekad bersama tentunya apa yang sulit akan menjadi ringan. beberapa proyeksi keumatan nusantara yang sedang dibangun oleh pengurus besar Al Washliyah sangat memberikan angin positif bagi warga Washliyah.
Namun diperlukan dukungan moril yang besar dari seluruh warga Washliyah agar terwujudnya Al Washlyah ekspansi ke penjuru Negeri. Salah sau dukungan yang saat ini bisa dilakukan oleh kader-kader Washliyah di tanah kelahiran adalah berani melakukan hijrah ke daerah-daerah baru agar terciptanya dakwah-dakwah Al Washliyah.
Seperti berani berhijrah ke pulau jawa, hingga indonesia bagian timur agar risalah perjuangan Al Washliyah sampai dari sabang hingga merauke. tentunya dibutuhkan kader-kader militan untuk mewujudkan proram tersebut. Tapi Insha ALLAH, jika sinergi antara kader-kader Washliyah terstruktur dan terukur semua masalah dan kendala akan teratasi dengan baik.
- Kemandirian Al WashliyahÂ
Sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, tentunya Al Washliyah membutuhkan resource yang besar dalam menjalankan misi dakwahnya.
Tak hanya kebutuhan moril, namun materil perlu dimanage guna mencipakan iklim outcome income yang profesional. Itu sebabna dibutuhkan kader-kader inovatif dalam menumbuhkan semangat ekonomi dalam berorganisasi. Al Washliyah dalam hal ini pengurus nya mesti mandiri dalam mendapatkan sumber daya untuk organisasi.
Jangan sampai Al Washliyah lewat pengurusnya menjadi ormas Islam yang berpangku tangan pada kebaikan orang lain saja, namun justru menjadi pilar ekonomi bagi Warga Washliyah serta Umat islam kedepannya. Koperai-koperasi Al Washliyah mesti kembali dihidupkan. sektor UMKM para kader Washliah mesti didukung penuh oleh koperasi-koperasi Al Washliyah.
Kemudaian diperlukan sentra pelatihan UMKM jasa dan Barang guna membuka perspektif kader Washliyah akan dunia muamalah. entunya sangat dibutuhkan kolaborasi pengurus Al Washliyah dengan stakeholder ekonomi sempat agar terciptanya program kolaborasi. Washliyah sangat tidak layak lagi menjadi ormas peminta “proposal” di usia ke 91 tahun.
Sangat tidak masuk akal! Karena Al Washliyah memiliki kader-kader terbaik di Republik ini yang sangat mungkin menasbihkan kemandirian ekonomi, sosial, politik Al Washliyah.
Jika 3 poin diatas dirancang menjadi grand design Al Washliyah, Tentunya warga Washliyah hanya tinggal menunggu waktu nya saja melihat Al Washliyah Zaman Berzaman.. Aamin Yarobbal AlaminâĤ
Raja Fanny Fatahillah
- * Sekretaris Sako Pramuka Al Washliyah
- * Pengurus PP Isarah