SOSOK Hj Salhiyah Yunus, sudah dikenal oleh berbagai kalangan. Bukan hanya di Sumatera Utara, tapi juga merambah ke pelosok nusantara, mungkin ke tingkat internasional. Hal ini dibuktikannya dengan puluhan buah karya melalui lagu-lagu Washliyah berupa hymne dan mars.
Hj Salhiyah Yunus, akrab disapa Kak Sol dilahirkan di Kota Medan, Sumatera Utara 24 Agustus 1953 lalu. Hasil karyanya sudah 50 lagu lebih, 30 di antaranya mengenai hymne dan mars Al Washliyah. Sungguh luar biasa, di usianya 68 tahun tetap produktif dan enrgik. Pada akhir tahun 2021 ini, wanita Washliyah ini melahirkan lagu terbaru Mars Sako Pramuka Al Washliyah.
Saat dihubungi untuk bertemu, Kamis 18 November 2021, Kak Sol begitu panggilan akrabnya. Ia sambut dengan ramah kunjungan ke kediamannya di kawasan Jalan Brigjen Katamso, Kampung Baru, Medan Maimun, Sumatera Utara. Berbekal informasi alamat, wartawan media ini meluncur ke rumahnya dengan kendaraan khas kota Medan [Becak Mesin]. Menempuh arus lalulintas yang boleh dikata siang itu lengang, suara becak yang berisik, tibalah di rumahnya setelah menyusuri jalan gang.
Akhirnya, saya bersama istri [Yayah Nahdiyah] masuk dan dipersilakan duduk di ruang tamu.
Begitu duduk, saya melihat sejumlah piagam penghargaan Al Washliyah dipajang di ruang tamu. Dalam hati ku berkata, `Kak Sol ini benar-benar wanita Washliyah luar biasa.â Beliau punya andil besar dalam keberadaan Washliyah, kemarin, hari ini dan esok.
Saat Kak Sol izin ke dapur, saya memberanikan diri melihat secara dekat piagam penghargaan itu. Bukan hanya yang tergantung di ruang tamu, tapi banyak juga yang di simpan di lemari kaca. âHebat..hebat, benar-benar Aset Al Washliyahâ
Setelah dijamu makan siang, Sesuai jadwal pukul 14.00 Wib, beliau harus ke Kantor PW Muslimat Al Washliyah Sumut di Jalan Sisingamangaraja, seberang Makam Pahlawan Medan. Saya beserta istri diajak nya ke kantor Washliyah.
Usai makan dan Salat Zuhur, kami bergegas berangkat menuju Kantor PW Muslimat Al Washliyah Sumut.
Selama persiapan dan di perjalanan, saya menyelipkan sejumlah pertanyaan. Yah mengorek info lebih dalam lagi.
Menurut Kak Sol, bakatnya mencipta lagu sejak usia remaja. Hal itu merupakan warisan dari ayahnya [buya]. Kemampuan dasarnya sebagai qoriah memperkuat talenta nya mencipta lagu nuansa religius semakin tajam. Bahan nada lagu ciptaannya, menurut pengakuan dia, banyak dipengaruhi seni baca Al Qur
an.
Inspirasi mencipta suatu lagu dari mana?
Menurut pensiunan Aparatur Sipil Negara [ASN] ini, inspirasi itu mengalir begitu saja dalam waktu cepat. Bisa saja saat memasak di dapur, atau saat duduk santai.
âSaya membuat lagu itu, tak lama-lama,â ucap Kak Sol.
Sebelum ke Kantor PW Muslimat, yang berjarak beberapa Km dari rumahnya, Kak Sol mengaku ada beberapa hasil karyanya dinyanyikan oleh orang lain, namun tidak menyebutkan nama dia sebagai pencipta lagu. Dia sedih setelah menyaksikan siaran satu TV swasta.
Ia berharap kepada Pengurus Besar Al Washliyah dapat memberikan perlindungan secara hukum kepada hak cipta melalui Kemenkumham. Bahkan dengan kemajuan teknologi sekarang ia khawatir hak karyanya diambil alih orang lain. Ia pun sempat menunjukkan sejumlah kaset dan VCD lagu-lagu karya.
Setiba di Kantor PW Muslimat Al Washliyah Sumut, Medan, Hj Salhiyah Yunus ternyata sudah ditunggu belasan orang pengurus muslimat. Latihan paduan suara mars dan hymne Muslimat dan Wasliyah menyambut HUT ke-91 Al Washliyah, yang diawasi langsung oleh pencipta lagunya.
Selama tiga jam bersama Kak Sol, sungguh bersejarah dan menimbulkan kenangan tersendiri. Wanita ini energik dan berpenampilan sederhana. Menyapa siapa saja, termasuk kalangan junior nya di pengurus muslimat. Di ujung pertemuan, Kak Sol konsen kepada kesehatan tubuh dengan menggunakan produk MCI. [syamsir]